JAKARTA - Pasar modal syariah Indonesia telah mengalami perkembangan pesat dalam satu dekade terakhir. Namun, masih ada beberapa hal yang perlu dioptimalkan.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hoesen mengatakan, salah satu yang perlu dioptimalkan pilihan produk investasi syariah yang masih terbatas jika dibandingkan dengan produk konvensional.
Baca Juga: Erick Thohir: Pertashop Bagian Dalam Penguatan Ekonomi Pondok Pesantren
"Sampai saat ini, belum terdapat penerbitan produk efek beragun aset syariah dan dana investasi real estate syariah, meskipun sudah terdapat landasan hukum yang memadai," ujar Hoesen dalam acara Peringatan Satu Dekade Kebangkitan Pasar modal Syariah Indonesia secara virtual, Senin (12/4/2021).
Hoesen menambahkan, terdapat beberapa pengembangan lainnya terkait literasi dan inklusi masyarakat mengenai produk syariah yang masih perlu ditingkatkan.
Baca Juga: Ekonomi Syariah RI Banyak Diakui Internasional
Meskipun upaya untuk mendorong peningkatan literasi dan inklusi terkait produk syariah sudah banyak dilakukan, Hoesen menilai bahwa pendidikan pasar modal syariah atau Sekolah Pasar Modal Syariah tetap diperlukan.
"Selain itu peran kelembagaan seperti bank syariah dan perusahaan efek sebagai infrastruktur penunjang bagi pasar modal syariah juga perlu lebih diperbanyak," kata dia.