Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

7 Potensi Ekonomi Baru di Jabar, Apa Saja?

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Sabtu, 17 April 2021 |09:19 WIB
7 Potensi Ekonomi Baru di Jabar, Apa Saja?
Grafik Ekonomi (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mencatat terdapat tujuh potensi ekonomi baru di Jawa Barat (Jabar) pasca pandemi Covid-19. Pernyataan KPPU didasari atas riset Badan Pusat Statistik (BPS).

Adapun ketujuh potensi tersebut adalah peluang investasi di Jabar. Potensi ini berkaitan dengan alokasi aset perusahaan Tiongkok. Kemudian swasembada pangan, swasembada teknologi, mendorong peluang bisnis di sektor kesehatan, digital ekonomi, penerapan ekonomi yang berkelanjutan, dan pariwisata lokal.

Baca Juga: Sri Mulyani Ambil Peluang saat Krisis, Apa Tuh?

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama KPPU, Deswin Nur menyebut, potensi nilai keekonomian Jabar tersebut didorong oleh jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah tersebut yang mencapai 4,6 juta unit usaha.

"Berdasarkan data Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat, jumlah UMKM Jabar juga mencapai 4,6 juta unit usaha. Memperhatikan hal tersebut, kerja sama antara KPPU dengan Pemprov Jabar dalam mendukung pertumbuhan UMKM sangat dibutuhkan," ujar dia dalam keterangan pers, Jumat (16/4/2021).

Baca Juga: Ekonomi RI Kuartal II-2021 Ditargetkan Tumbuh 7%, Jokowi: Bukan Sesuatu yang Mudah

Komisi pun mengambil langkah responsif dengan menggaet pemerintah daerah setempat dan Universitas Padjadjaran. Di mana, ketiga pihak melakukan penandatanganan Nota Kesepakatan ihwal pengawasan kemitraan UMKM.

Upaya itu dinilai sejalan dengan kebutuhan dan dukungan berbagai pihak bagi KPPU dalam menjalankan tugas dan fungsinya seperti diamanatkan Undang-undang Nomor 80 Tahun 2008.

"Kerja sama tersebut tidak hanya ditujukan atas pengawasan persaingan usaha, namun juga atas pengawasan kemitraan UMKM," tutur dia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement