Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Industri Migas Tak Lagi Jadi Primadona, 50 Tahun Lagi Berakhir

Shelma Rachmahyanti , Jurnalis-Sabtu, 08 Mei 2021 |12:45 WIB
Industri Migas Tak Lagi Jadi Primadona, 50 Tahun Lagi Berakhir
Kilang Minyak. (Foto: Okezone.com/SKK Migas)
A
A
A

JAKARTA - Industri minyak dan gas bumi (Migas) dinilai masih bisa bertahan hingga 50 tahun ke depan. Meski saat ini banyak negara termasuk Indonesia tengah mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT).

Komisaris Pertamina EP Muhammad Ali mengatakan, industri minyak dan gas (migas) sudah menjadi industri yang sangat masif. Yakni, dengan melibatkan sumber daya yang sangat besar baik dari sisi manusia, teknologi, maupun kapital.

Baca Juga: RUU Migas Harus Segera Dituntaskan Untuk Memberikan Kepastian Usaha Hulu Migas

“Industri oil dan gas ini merupakan salah satu industri yang padat modal serta padat teknologi. Di mana, di dalam bumi banyak sekali hal-hal yang tidak bisa dipastikan yang akan terjadi ketika kita sudah memetakan kemudian ngebor. Di situ apakah nanti akan keluar minyak, gas atau keluar air,” katanya dalam webinar Hari Bumi & Ulang Tahun IGI Ke-54, Sabtu (8/5/2021).

Lanjut dia, industri migas pernah menjadi primadona dunia dan berbagai entitas di dalamnya menjadi entitas bisnis terbesar dibandingkan industri-industri lainnya. Namun, belakangan ini industri migas telah tergeser oleh industri lain.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement