JAKARTA - Gojek dan Tokopedia resmi melakukan merger. Adapun nilai transaksi GoTo, perusahaan hasil merger Gojek dan Tokopedia, diprediksi USD22 miliar atau setara Rp312,4 triliun (dengan asumsi kurs Rp14.200 per dolar Amerika).
Dikutip dari Harian Jogja, total transaksi atau Total Gross Transaction Value (GTV) secara grup (Gojek dan Tokopedia) lebih dari USD22 miliar pada 2020.
Baca Juga: Daftar Bos Besar Pemodal GoTo: Alibaba, Google hingga Astra
Indonesia memiliki PDB lebih dari USD 1 triliun, serta merupakan negara dengan populasi terbesarke-empat di dunia dengan total penduduk 270 juta. Dengan demikian, ekosistem Grup GoTo mewakili 2 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
"Grup GoTo akan menggarap potensi besar pertumbuhan ekonomi Indonesia, terbesar di Asia Tenggara, serta memiliki segmen kelas menengah yang terus bertumbuh pesat serta populasi muda yang sangat tanggap teknologi," ujar CEO GoTo Andre Soelistyo dalam rilis resmi, Senin (17/5/2021).
Baca Juga: Bos Gojek soal Merger dengan Tokopedia Lahirkan GoTo
Grup GoTo memiliki daftar investor blue-chip sekaliber Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus.
Michael Yao, salah satu perwakilan pemegang saham Tokopedia dan Senior Vice President, Alibaba Group mengatakan Tokopedia, di bawah kepemimpinan yang kuat dari William dan timnya, telah mendorong pertumbuhan yang pesat dan kuat dalam empat tahun terakhir sejak investasi pihaknya.
"Dengan percepatan digitalisasi di Asia Tenggara, kami melihat peluang yang luar biasa di wilayah ini. Kami yakin bahwa dengan kolaborasi dua perusahaan terkemuka ini, mereka memiliki posisi yang kuat untuk menciptakan nilai tambah bagi karyawan, konsumen dan industri secara keseluruhan," jelasnya.