Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro mengatakan, ketersediaan jargas menjadi salah satu kendala penggunaan gas bumi yang belum maksimal. Sementara untuk membangun jargas ada kalkulasi bisnis yang harus diperhitungkan.
"Jadi gas itu sebelum ada yang membeli dia nggak akan diusahakan, karena gas tidak bisa ditampung. Berbeda dengan minyak," tuturnya.
Hal yang paling mahal dalam pembangunan jargas adalah rencana tata ruang wilayah (RTRW). Sebab sebagian besar wilayah seperti di Jakarta penataannya tidak dibuat untuk memanfaatkan gas bumi.
"Misalnya di Sudirman, Jakarta, itu kan semua gedung-gedung. Kalau mau bangun jaringan sekarang agak berat, karena harus lewat bawah gedung-gedung itu. Jadi kalau untuk wilayah yang sudah mapan agak susah," katanya.
Pengerjaan jargas terdiri 3 tahap yakni prakontruksi, kontruksi, dan operasional. Untuk tahap prakonstruksi meliputi pemilihan lokasi dan perizinan lahan, koordinasi dengan instansi terkait yang memiliki jaringan perpipaan dan kabel di sekitar lokasi jalur pipa, seperti PDAM, PLN, Telkom, dan lain-lain.