JAKARTA - Pemerintah Indonesia diminta untuk segera menutup penerbangan luar negeri. Hal tersebut menyusul angka kasus covid-19 yang masih sangat tinggi.
Pengamat penerbangan sekaligus Presiden Direktur Aviatory Indonesia Ziva Narendra Arifin mengatakan jika tak ditutup sekarang akan berdampak pada pemulihan industri penerbangan. Bahkan pemulihan m industri penerbangan akan jauh lebih lama dari yang sudah diperkirakan.
Baca Juga: Pengumuman! Penerbangan Pesawat Carter Dilarang Beroperasi Selama Larangan Mudik
Menurut Ziva, para pelaku industri penerbangan sudah mencoba untuk memulihkan kembali sektor ini. Namun hal tersebut selalu berakhir buntu karena banyak pelaku penerbangan yang belum menerima kondisi pandemi covid-19 di Indonesia yang belum berakhir.
“Saya melihat kedua bakal lebih lama. Karena yang telah kita lakukan dalam satu tahun terakhir khususnya dari Industri penerbangan adalah kita selalu mencoba coba untuk memulihkan tapi kita masih belum terima fakta bahwa pandemi ini Indonesia belum mendekati full recovery,” ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jumat (21/5/2021).
Baca Juga: Jam Operasional 16 Bandara Ini Berubah saat Mudik Dilarang, Cek Jadwalnya
Menurut Ziva, berdasarkan The International Air Transport Association (IATA), maskapai penerbangan akan tetap merugi paling cepat di 2024. Oleh sebab itu, pelaku industri penerbangan seharusnya bisa menerima dan fokus pada penanganan pandemi.
“Selama kita tidak menerima, jadi industri penerbangan di seluruh dunia ini sudah menerima data dari IATA, kita masih akan tetap merugi sampai dengan 2024 paling cepat di 2024,” jelasnya.