Salah satu contoh penerapannya, kata Arifin, yakni mengganti sumber energi fosil menjadi nonfosil pada proses produksi.
"Contohnya, terdapat satu industri otomotif yang mengganti sumber energinya dari yang fosil menjadi nonfosil dengan biaya yang mereka keluarkan hanya 70 persen dari yang biasanya," ungkap Arifin.
Dia menambahkan penerapan ekonomi sirkular menjadi salah satu aksi dalam mencapai target-target pada sustainable development goals (SDG’s) atau tujuan pembangunan berkelanjutan.
Hal-hal yang mulai dapat dilakukan perusahaan misalnya menghemat penggunaan listrik, mengefisienkan sumber daya air, dan memilih bahan baku yang lebih ramah lingkungan.
"Sebagai aksi nyata SDG’s, pebisnis dan pelaku usaha bisa mulai menerapkan ekonomi sirkular melalui penghijauan proses bisnisnya, yakni memproduksi produk hijau dan jasa yang mendukung keberlanjutan lingkungan," pungkas Arifin.
(Dani Jumadil Akhir)