Share

Belajar dari Kampoeng Kurma, Waspadai Investasi Bodong Berlabel Agama

Shelma Rachmahyanti, MNC Media · Jum'at 28 Mei 2021 20:03 WIB
https: img.okezone.com content 2021 05 28 622 2416978 belajar-dari-kampoeng-kurma-waspadai-investasi-bodong-berlabel-agama-YGPvvxTeqL.jpg Uang Rupiah (Foto: Okezone.com)

JAKARTA – Munculnya sejumlah kasus investasi bodong berlabel agama, mendorong agar masyarakat harus lebih berhati-hati terhadap berbagai bentuk penawaran investasi. Seperti halnya kegiatan usaha investasi PT Kampoeng Kurma yang telah resmi dinyatakan pailit.

Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini mengungkapkan, investasi berlabel agama pada umumnya memainkan emosi seseorang.

Baca Juga: Investasi Bodong 212 Mart di Kaltim, Ternyata Bukan Koperasi

“Memainkan emosi orang terkait dengan tingkat keuntungan di mana bisa cepat kaya tanpa kerja, untung tinggi pokoknya. Kemudian, biasanya juga diiming-imingi demi kebaikan umat manusia. Jadi ada pahalanya terkait dengan kepercayaan atau keyakinan agamanya,” ungkapnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jumat (28/5/2021) di Jakarta.

Lanjut dia, pada umumnya orang-orang yang dituju memang masyarakat yang mempunyai literasi keuangan yang masih rendah. Sehingga, masyarakat tersebut sangat mudah dibujuk dengan diiming-imingi keuntungan yang tinggi tanpa risiko dan juga mendapatkan pahala.

Baca Juga:  6 Fakta di Balik Kasus Dugaan Investasi Bodong 212 Mart

Mike menjelaskan, agar tidak terjerat investasi bodong berlabel agama, masyarakat diminta agar tidak mudah terjebak atau teriming-imingi dengan keuntungan tinggi. Sebab, dia mengatakan, keuntungan yang tinggi juga memiliki risiko yang tinggi.

Follow Berita Okezone di Google News

Kemudian, investasi bodong ini biasanya juga suka membuat slogan marketing demi kepentingan umat. Selain itu, menggunakan testimoni para pemuka agama dan membawa ayat-ayat yang ada di dalam kitab suci.

“Nah kalau udah ada empat ciri-ciri itu, sebaiknya dihindari. Ciri-ciri yang lain juga biasanya dia memberi insentif kalau kita sebagai orang yang direkrut kemudian bisa merekrut orang lain lagi. Jadi, modenya itu sebenarnya rekrutmen,” ujar Mike.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini