DEPOK – Melambungnya harga kedelai berdampak pada penjualan tahu dan tempe. Pedagang pun menjadi khawatir bila harus menaikan harga tahu dan tempe.
Di salah satu pasar tradisional Kawasan Depok, Pasar Depok Jaya, para pedagang mengaku tidak bisa menaikkan harga secara sepihak karena khawatir kehilangan pembeli.
Baca Juga: Harga Tahu dan Tempe Naik 15% meski Harga Kedelai Turun, Kok Bisa?
Salah Seorang Pedagang M Tohir mengaku, harga kedelai sudah naik sejak bulan Ramadhan. Bahkan kenaikannya terjadi cukup signifikan.
“Dari bulan puasa itu sudah naik terus sampai sekarang. Jadi, dari harga Rp780 ribu per kuintal itu sekarang sudah sampai Rp1,2 Juta per kuintalnya,” katanya kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (5/6/2021).
Baca Juga: Kemendag Pelototi Mahalnya Harga Kedelai
Menurut Tohir, berdasarkan informasi yang didapat, kenaikan harga kedelai impor masih akan terus terjadi. Diperkirakan, harga kedelai bisa mencapai Rp1,5 Juta per kuintal.
Lanjutnya, para pembeli kebanyakan tidak tahu kalau harga kedelai mengalami kenaikan. Oleh karena itu, dia dan para pedagang lain tidak bisa menaikkan harga secara sepihak. Hal tersebut dilakukan karena para pedagang tempe dan tahu tersebut takut kehilangan pembeli.
“Ya, yang jelas itu susah. Susahnya itu kan pembeli tidak tahu kalau harga kedelai naik,” ujar Tohir.