Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Kedelai Mahal, Pedagang Gorengan Kehilangan Jatah Beli Nasi Padang

Shelma Rachmahyanti , Jurnalis-Sabtu, 05 Juni 2021 |14:18 WIB
Harga Kedelai Mahal, Pedagang Gorengan Kehilangan Jatah Beli Nasi Padang
Pedagang Gorengan. (Foto: Okezone.com/Shelma)
A
A
A

DEPOK – Harga kedelai mahal memberi dampak bukan hanya pedagang tahu dan tempe, tapi pedagang makanan. Biaya produksi pedagang yang menjadikan tempe sebagai produknya bertambah.

Salah Seorang Pedagang Gorengan Ade Lesmana mengatakan, naiknya harga kedelai memang sangat berdampak bagi pedagang makanan kecil seperti dia.

Baca Juga: Harga Naik, Pembeli Ngerasa Ukuran Tempe dan Tahu Lebih Kecil

“Terasa banget naiknya. Satu acak itu kan naik Rp5.000 ya, nah saya tuh biasa bawa tahu tiga acak. Jadi, kalau tiga acak itu kan berarti Rp15.000 naiknya. Itu jatah beli nasi Padang saya jadi hilang,” ujarnya kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (5/6/2021).

Ade menjelaskan, di masa pandemi seperti saat ini memang merupakan situasi yang sulit bagi semua orang, tidak terkecuali para pedagang. Menurutnya, aktivitas berdagang yang dilakukan hanya sekadar untuk bertahan hidup.

Baca Juga: Harga Kedelai Mahal, Pedagang Tempe Dilema Naikkan Harga

Sementara itu, dia mengaku, tidak ada pengurangan dari ukuran tempe dan tahu yang dijual. Serta, Ade juga mengatakan, tidak berani untuk menaikkan harga jual gorengannya. Hal tersebut terpaksa dia dilakukan karena takut kehilangan pelanggan.

“Saya tidak berani begitu. Tidak berani naikkin walaupun harga kacang (kedelai) itu naik. Gorengan tetap saja Rp1.000, karena penjualannya itu sulit ditambah sekarang juga masih pandemi,” kata Ade. Shelma Rachmahyanti

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement