JAKARTA - Harga minyak dunia menguat untuk hari kelima berturut-turut pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Harga minyak naik setelah data menunjukkan penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan ketika para penyulingan AS menarik lebih banyak persediaan minyak mentah untuk meningkatkan aktivitas dan memenuhi permintaan yang pulih.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus naik 40 sen atau 0,5% menjadi menetap di USD74,39 per barel, penutupan tertinggi sejak April 2019 dan mencatat kenaikan selama lima hari berturut-turut, dilansir dari Antara, Kamis (17/6/2021).
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Nyaman di Level USD72,8 per Barel
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli bertambah 3 sen menjadi ditutup pada USD72,15 per barel, setelah sempat mencapai puncak sesi di USD72,99, tertinggi sejak Oktober 2018.
Persediaan minyak mentah AS turun 7,4 juta barel dalam seminggu yang berakhir 11 Juni, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan, karena pemanfaatan penyulingan naik menjadi 92,6%, tertinggi sejak Januari 2020, sebelum pandemi melanda.
Penarikan persediaan lebih kuat dari yang diperkirakan, didorong juga oleh ekspor sebagai sinyal lain dari peningkatan permintaan di seluruh dunia.
Baca Juga: Permintaan Meningkat, Harga Minyak Dunia Naik Lagi
“Dengan kilang berjalan lebih dari 16 juta barel per hari dan ekspor yang terus kuat, akan sulit bagi persediaan untuk menghindari penarikan yang konsisten saat kami mendorong ke puncak musim mengemudi musim panas,” kata Matthew Smith, direktur penelitian komoditas di ClipperData.
Brent telah naik 44% tahun ini, didukung oleh pengurangan pasokan yang dipimpin oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, dan pemulihan permintaan. OPEC+ telah memangkas pengurangan pasokan bersejarah tahun lalu, tetapi masih menahan jutaan barel pasokan harian dari pasar.