Eksekutif dari pedagang minyak utama mengatakan, Selasa (15/6) bahwa mereka memperkirakan harga akan tetap di atas 70 dolar AS dan permintaan akan kembali ke tingkat pra-pandemi pada paruh kedua tahun 2022.
Pada Rabu (16/6) Federal Reserve AS juga memajukan proyeksi untuk kenaikan suku bunga pertama pasca-pandemi ke tahun 2023.
"Kompleks minyak mencerna berita Fed dengan cukup baik dalam menunjukkan bahwa beberapa harga minyak mentah lebih tinggi kemungkinan ada di depan," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois.
Pada saat yang sama, prospek kenaikan ekspor minyak Iran tampaknya kurang mungkin, kata para analis. Pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan Washington tentang melanjutkan perjanjian nuklir 2015 dilanjutkan di Wina pada Sabtu (19/6).
(Kurniasih Miftakhul Jannah)