JAKARTA - Bank Dunia menolak negara yang memutuskan Bitcoin sebagai alat pembayaran. Hal ini dilakukan dengan menolak permintaan dari El Savador untuk membantu mewujudkan Bitcon sebagai alat pembayaran yang sah dengan alasan lingkungan dan transparansi.
Lembaga pinjaman internasional ini menyoroti kekhawatiran atas transparansi dan dampak terhadap lingkungan akibat penambangan Bitcoin. Dengan keputusan Bank Dunia ini, El Salvador bakal kesulitan memastikan bahwa Bitcoin bisa dipakai dalam tiga bulan ke depan.
"Kami berkomitmen membantu El Savador dalam sejumlah cara, termasuk untuk transparansi mata uang dan proses regulator. Sementara, pemerintah telah melakukan pendekatan kepada kami, untuk membantu dalam hal Bitcoin. Tapi ini bukan sesuatu yang bisa dibantu Bank Dunia, mengingat persoalan lingkungan dan transparansi," ujar Seorang Juru Bicara Bank Dunia, dikutip dari BBC Indonesia, Sabtu (19/6/2021).
Baca Juga: Mau Investasi Uang Kripto? Ini Tips dari Mendag
Awal bulan ini, El Salvador, negara di Amerika Tengah mengumumkan rencana menjadi negara pertama yang secara sah mengadopsi mata uang digital. Hal ini bertujuan untuk menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran seperti penggunaan dolar AS.
Menteri Keuangan El Savador Alejandro Zelaya mengatakan negaranya meminta Bank Dunia untuk membantu secara teknis mengenai implementasi mata uang digital atau cryptocurrency sebagai metode pembayaran yang sah.
Baca Juga: Tegas! BI Larang Lembaga Keuangan Pakai Uang Kripto
Zelaya juga mengatakan bahwa dalam diskusi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) telah sukses. IMF, kata dia, "tidak menentang" penerapan Bitcoin.
Tapi pada akhir pekan lalu, IMF mengatakan ini nampaknya terkait dengan masalah ekonomi makro, keuangan, dan hukum jika El Salvador mengadopsi Bitcoin.