Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rights Issue Bank Neo Kelebihan Permintaan

Agregasi Harian Neraca , Jurnalis-Rabu, 30 Juni 2021 |13:12 WIB
<i>Rights Issue</i> Bank Neo Kelebihan Permintaan
Grafik Ekonomi (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Right issue PT Bank Neo Commerce Tbk mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 426 juta saham atau setara Rp127,9 miliar.

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Bank Neo Commerce Tbk, Agnes F.Triliana mengatakan bahwa right issue perseroan mengalami oversubscribed atau jumlah peminat porsi saham untuk publik melebihi kuota ini akibat animo masyarakat yang tinggi terhadap bank digital terutama Bank Neo Commerce. Right issue ini juga untuk menarik investor baru namun investor yang lama tetap berpartisipasi penuh dalam aksi korporasi ini.

Baca Juga: Laba Bank Neo Commerce Turun 0,8% Jadi Rp15,8 Miliar

“Tingginya minat masyarakat untuk memiliki saham Bank Neo Commerce merupakan sebuah kehormatan bagi kami yang masih dalam tahap transformasi menjadi bank digital. Kami terus menyempurnakan layanan dan produk perbankan kami untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memberikan pengalaman perbankan digital yang unik bagi masyarakat,”ujarnya.

Perseroan menyampaikan rasa bersyukur akan tingginya antusiasme dan kepercayaan masyarakat terhadap Bank Neo Commerce. Hal ini memperkuat optimisme perseroan untuk terus memberikan pengalaman perbankan yang berkesan sesuai dengan visi perseroan, Banking Above and Beyond. Adapun, dana yang diperoleh dari hasil PUT IV, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja pengembangan usaha perseroan berupa investasi teknologi dan penyaluran kredit serta kegiatan operasional perbankan lainnya.

Sebagai informasi, efek yang ditawarkan dalam PUT IV ini sebanyak 832.724.404 lembar saham dengan nilai pelaksanaan Rp300 untuk setiap saham. Dengan demikian, jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam rangka PUT IV ini sebesar Rp249,82 miliar. Sampai dengan 24 Juni 2021, pemegang saham perseroan antara lain PT Akulaku Silvrr Indonesia dengan kepemilikan sebesar 24,98%, PT Gozco Capital 20,13%, PT Asabri (Persero) 13,58%, Yellow Brick Enterprise Ltd. 11,1%, dan sisanya pemegang saham publik 30,21%.

Bank Neo Commerce yang sebelumnya dikenal sebagai Bank Yudha Bhakti, merupakan bank nasional yang telah berkiprah selama 30 tahun di dunia perbankan di Indonesia. Sejak tahun 2019, Akulaku mulai menjadi pemegang saham Bank Neo Commerce (BBYB) dan di tahun 2020, Bank Neo Commerce bertransformasi menjadi bank digital, dimulai dengan pergantian nama bank dan juga dikukuhkannya Bank Neo Commerce menjadi Bank Buku II oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK).

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement