JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir meminta tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) 2021 untuk tiga BUMN sebesar Rp33,9 triliun. Ketiga perusahaan negara tersebut, PT Waskita Karya (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, dan PT Hutama Karya (Persero).
Berikut fakta PMN tambahan untuk 3 BUMN yang telah dirangkum Okezone, Sabtu (10/7/2021):
1. Erick Thohir Beberkan Kebutuhan Dana
Erick Thohir mencatat bahwa Waskita Karya membutuhkan dana segar senilai Rp7,9 triliun, KAI Rp7 triliun, sementara Hutama Karya sebesar Rp19 triliun.
Baca Juga: Masalah BUMN, Erick Thohir Sebut Selama Ini Tak Ada yang Berani Bersih-Bersih
Untuk Waskita, anggaran tersebut akan digunakan perseroan untuk mengadakan sejumlah proyek infrastruktur yang berasal dari penugasan pemerintah.
2. Dana Segar untuk Realisasi Tugas
Erick menyebut, PMN sangat dibutuhkan perseroan untuk merealisasikan tugas-tugasnya. Sebab, permodalan perusahaan sudah dialokasikan ke Tol Trans Jawa yang sebelumnya mangkrak.
"Kita tahu banyak sekali pada saat itu tol-tol di Jawa itu dalam kondisi mangkrak sehingga Waskita harus mengambil alih, sehingga hari ini kita bisa nikmati jalan tol yang tembus di seluruh Jawa. Tentu hal ini ada konsekuensi dari pada permodalannya sendiri," ujar Erick.
Baca Juga: Erick Thohir Ajukan Anggaran Rp106 Triliun untuk BUMN
Selain itu, ada penugasan tambahan yang diterima Waskita untuk pengerjaan Tol Sumatera, di mana, dalam prosesnya menggunakan ekuitas perusahaan sendiri.
3. KAI Alokasi untuk LRT Jabodetabek
Untuk KAI, PMN akan dialokasikan untuk pengerjaan Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodetabek.
Proyek Strategi Nasional ini menggunakan dana PMN sebesar Rp2,7 triliun.
Sedangkan untuk pemenuhan base equity Kereta Cepat Indonesia–China (KCIC) sebesar Rp4,3 triliun.
"Yang namanya LRT, ada Rp2,7 triliun dan tentu percepatan dari KCIC, LRT sendiri Alhamdulillah sudah mencapai hampir 80% lebih dan KCIC sudah 74-78%," katanya.
4. PMN HK untuk Bangun Tol
Terakhir, PMN HK senilai Rp 19 triliun akan digunakan untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera.
(Dani Jumadil Akhir)