Siti menjelaskan sebagai upaya dalam mewujudkan kota yang berkelanjutan, Indonesia secara efektif telah melaksanakan Peta Jalan Nasional Ekonomi Sirkular pada tahun 2020 hingga 2024. Selain itu, sudah ada kebijakan dan strategi nasional untuk pengelolaan sampah di seluruh Indonesia periode 2017 hingga 2025.
"Semoga 100% sampah kita, bisa dikelola dengan baik pada tahun 2025, yaitu 30% dikurangi dan 70% dikelola secara sistematis," kata Siti.
Sedangkan dari sisi pembiayaan, ia mengatakan Indonesia telah mengembangkan peta jalan Keuangan Berkelanjutan 2025 dengan memperkenalkan instrumen keuangan inovatif untuk alam, ekonomi dan masyarakat, seperti Sukuk Hijau, SDG Bond dan Sukuk SDG dalam tiga tahun terakhir.
Selain itu, menurut Siti, ada pula keuangan campuran SDG Indonesia One yang digunakan untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang berorientasi SDG dan pemulihan bencana di Indonesia.
"Ini adalah beberapa contoh tindakan yang telah Indonesia lakukan. Sekarang saatnya bagi semua untuk 'walk the talk'. Lebih banyak yang bisa dilakukan oleh dunia berkembang, jika dunia internasional juga memenuhi komitmennya, termasuk dalam hal membuka sumber keuangan dan transfer teknologi," katanya menegaskan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)