"Belum lagi persoalan skill mismatch yang masih cukup besar, misal pendidikan tinggi namun pekerjaannya membutuhkan skill yang lebih rendah. Di Indonesia, angka vertical mismatch sebesar 53,33% dan horizontal mismatch sebesar 60,52%," jelasnya.
Dia menyebutkan, kendati demikian, Indonesia masih memiliki peluang. Pertama, jumlah kebutuhan supply tenaga kerja terampil pada tahun 2030 adalah 113 juta, untuk Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar nomor 7 di dunia tahun 2030.
"Kemudian, jumlah kebutuhan supply tenaga kerja terampil rata-rata dari tahun 2016-2020 adalah sebesar 3,9 juta orang," lanjut Ali.
Diprediksi akan ada sebanyak 10 juta jenis pekerjaan baru yang akan muncul di Indonesia hingga tahun 2030. "Dan di tahun 2030, Indonesia akan mencapai puncak bonus demografi," pungkas Ali.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)