JAKARTA - Nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan melemah. Rupiah tertekan isu pengetatan stimulus atau tapering oleh bank sentral Amerika Serikat The Fed.
Rupiah dibuka melemah 20 poin atau 0,14% ke posisi Rp14.373 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.353 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah berpeluang bergerak melemah hari ini karena isu tapering kebijakan moneter AS kembali menguat," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra dilansir dari Antara, Senin (9/8/2021).
Baca Juga: Tak Bergantung pada Dolar AS, Rupiah Bisa Dipakai di Luar Negeri
Ariston menyampaikan isu tapering tersebut didukung oleh data tenaga kerja AS versi pemerintah yang dirilis Jumat (6/9) malam yang lebih bagus dari prediksi.
Menurut Ariston, selama ini The Fed mengungkapkan bahwa situasi pekerjaan yang membaik di AS akan mendukung pengetatan kebijakan moneter ke depan.
Pekan lalu, Wakil Gubernur The Fed Richard Clarida memberikan indikasi proses tapering akan mulai dilakukan di akhir tahun ini.
Baca Juga: Bye Dolar AS, Kini Rupiah Bisa Dipakai di Luar Negeri
"Selain itu, pasar masih mewaspadai kenaikan kasus COVID-19 di dunia karena varian delta. Kekhawatiran ini bisa mendorong pelaku pasar menghindari aset berisiko," ujar Ariston.
Dari domestik, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air semakin turun di mana pada Minggu (8/8), kasus baru mencapai 26.415 sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 3,66 juta kasus.