JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi) menilai pemerintah DKI jangan terburu burunya mengisyaratkan untuk masuk ke pasar harus menggunakan kartu vaksin.
Ini dirasa berlebihan, dengan melihat fakta di lapangan belum melakukan beberapa hal seperti sosialisasi dan edukasi untuk pedagang pasar tentang vaksin dan bagaimana pentingnya herd imunity di pasar tradisional.
"Akses vaksinasi yang sangat minim dan kurang menyeluruh di pasar tradisional yang ada di DKI Jakarta. DKI punya 154 pasar tradisional di bawah naungan PD Pasar Jaya dan dalam catatan kami yang sudah divaksin baru sekian pasar," kata Infokom Ikappi Muhammad Ainun Najin Kabid di Jakarta, Selasa (10/8/2021).
Baca Juga: Pasar Boleh Buka, Kenapa Pusat Perbelanjaan Dibatasi?
Dia mendorong vaksinasi dilakukan langsung di dalam pasar karena pedagang cukup sulit untuk meninggalkan barang dagangannya menuju sentra-sentra vaksinasi yang cukup jauh jaraknya dari pasar tradisional.
"Mengapa demikian, karena pedagang untuk bertahan hidup saja sudah sulit apalagi untuk transport ke sentra vaksinasi dan meninggalkan barang dagangannya untuk vaksin. Dikhawatirkan mereka tidak mampu berjualan karena 1 hari yang harusnya ada perputaran uang. Tidak mampu untuk membayar PLN listrik atau retribusi di pasar, tidak mampu membeli kebutuhan jualan berikutnya dan seterusnya," katanya.