JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi pendapatan negara hingga akhir Juli 2021 mencapai Rp1.031,5 triliun atau 59,2% dari target APBN sebesar Rp1.743,6 triliun.
Sri Mulyani menuturkan, pendapatan tersebut tumbuh 11,8% (yoy) dibandingkan periode sama 2020 yaitu sebesar Rp922,5 triliun yang turun 12,3% dari Juli 2019.
"APBN mencerminkan kondisi ekonomi yang mulai menunjukkan suatu turn around yang ter-capture dari sisi pendapatan kita," katanya, dikutip dari Antara, dalam konferensi pers APBN KiTA secara daring di Jakarta, Rabu (25/8/2021).
Baca Juga:Â Anggaran Perjalanan Dinas PNS Rp11,4 Triliun, Wamenkeu: Tahun Lalu Betul-Betul Berhenti
Sri Mulyani menyatakan pendapatan negara itu terdiri atas penerimaan pajak Rp647,7 triliun, bea dan cukai Rp141,2 triliun, serta PNBP Rp242,1 triliun.
Secara rinci penerimaan pajak Rp647,7 triliun itu merupakan 52,7% dari target APBN sebesar Rp1.229,6 triliun yang meningkat 7,6% (yoy) dibanding realisasi periode sama tahun lalu senilai Rp602 triliun.
Kemudian, penerimaan bea dan cukai sebesar Rp141,2 triliun merupakan 65,7% dari target APBN Rp215 triliun dan mampu tumbuh 29,5% dari periode Juli 2020 Rp109,1 triliun.
Baca Juga:Â Belanja Negara Rp1.368 Triliun, Hasilnya Apa?
Penerimaan bea cukai meningkat didorong pertumbuhan bea masuk yang tumbuh 9,2% karena peningkatan tren kinerja impor nasional terutama pada sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan.
Kemudian, juga didukung oleh pertumbuhan cukai sebesar 18,2% karena adanya cukai hasil tembakau (CHT) yang tumbuh sebagai efek dari limpahan pelunasan kredit pita cukai akhir 2020 pada awal 2021.