Terkait kinerja, sepanjang semester pertama 2021 Saraswanti membukukan penjualan mencapai Rp711,88 miliar, tumbuh 14,1% dibanding realisasi periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp623,86 miliar. Seiring penjualan, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 20,93% dari sebesar Rp44,28 miliar pada semester pertama 2020 menjadi Rp53,55 miliar pada semester I-2021.Sebagai informasi, emiten produsen pupuk ini membidik pangsa pasar (market share) sebesar 10% pupuk NPK nonsubsidi pada 2024. Kini, memasuki usia 23 tahun, Saraswanti menguasai pangsa pasar 6%.”Tahun 2021 ini, ketika kami berusia 23 tahun, market share Saraswanti di pasar pupuk NPK dalam negeri sekitar 6% dengan kapasitas produksi 600.000 ton per tahun,"ujar Yahya Taufik.
Dengan pengalaman 23 tahun di industri pupuk NPK, Saraswanti dikenal sebagai produsen pupuk berkualitas. Bahkan, sejak 1998 hingga kini, jumlah tenaga kerja yang diserap terus meningkat. Strategi Saraswanti dalam menghadapi pandemi Covid-19 saat ini, urai Yahya, salah di antaranya adalah dengan fokus menggarap pasar existing.
Selain itu, tetap melakukan pengembangan pasar dengan senantiasa bersikap selektif."Strategi itu ketika diterapkan di tengah pandemi Covid-19 pada 2020, turut membuat kami bertahan di tengah masa sulit, bahkan tetap bertumbuh,"kata Yahya.
(Feby Novalius)