Pertamina pun menargetkan nilai pasar enam subholding mencapai USD100 miliar atau setara Rp1,419 triliun, hingga Global Energy Champion pada tahun 2024.
Erick meyakini Indonesia memiliki perusahaan yang bisa mencapai valuasi di angka USD100 miliar. Hal itu bisa dilakukan bila langkah transformasi benar-benar dilakukan perseroan.
"Kita bisa, dan saya yakin legacy ini untuk kita semua. Saya memastikan transformasi akan tetap berjalan, karena ini bagian terpenting buat kita sebagai bangsa besar. Tidak mungkin kita akan terus menjadi bangsa besar kalau tidak ada ketahanan energi,” ungkapnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)