JAKARTA – Kementerian BUMN memastikan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) akan mengalami stagnasi kedepannya. Hal tersebut dikarenakan dengan upaya Indonesia menekan atau mengurangi impor BBM.
Menurut Menteri BUMN, Erick Thohir usai peresmian enam subholding milik PT Pertamina (Persero), pemegang saham akan menjadikan enam entitas di sektor energi tersebut sebagai kekuatan ketahanan energi nasional. Dengan begitu, upaya impor minyak akan terus ditekan pemerintah.
"Impor minyak tentu tidak meningkat lagi tetap stagnan, karena daripada impor minyak itu berubah menjadi petrokem, jadi petrokem yang salah satu turunannya yang selama ini juga kita masih impor bahan baku obat," ujar Erick dalam sesi wawancara dengan IDX Channel, Rabu (15/9/2021).
Baca Juga:Â Erick Thohir Buka-bukaan Alasan Restrukturisasi Pertamina
Usai diresmikan, pemegang saham terus mendorong kinerja operasional enam subholding Pertamina. Baik memastikan kinerjanya tetap fokus, hingga operasional yang efisien.
Selain mengandalkan 6 subholding, pemegang saham juga menilai pembangunan Industri Baterai atau Electric Vehicle (EV) juga menekan impor BBM.
Baca Juga:Â Erick Thohir Targetkan Pendapatan Pertamina Rp1.323 Triliun di 2024
Saat ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan groundbreaking pabrik baterai kendaraan listrik di kawasan Karawang, Jawa Barat (Jabar) dengan nilai investasi mencapai 1,1 miliar dolar AS.