JAKARTA - Harga hunian di Sydney dan Melbourne diprediksi mengalami peningkatan sebesar 8% dan 9% dalam 12 bulan ke depan. Hal ini diungkapkan Kepala Riset Konsumen di Finder Graham Cooke.
Finder adalah sebuah situs perbandingan yang paling banyak dikunjungi di Australia. Situs ini beroperasi di 83 negara dengan 9,7 juta pengunjung per bulan di seluruh dunia.
Baca Juga: Program Sejuta Rumah Dilanjut agar Masyarkat Punya Hunian Layak
Kenaikan harga properti pada data tersebut terjadi meski saat ini tengah diberlakukan lockdown. Rata-rata harga hunian di Sydney diperkirakan akan tumbuh sebesar AUD76.619 (Rp789,4 juts) menjadi AUD1.070.917 atau setara Rp11 miliar pada Juli 2022.
Sementara itu, data menunjukkan bahwa Melbourne bakal mengalami kenaikan harga properti sebesar AUD64.014 menjadi AUD817.114. Cooke pun berpendapat kebijakan lockdown saat ini tak terlalu berpengaruh pada harga properti.
Baca Juga: Hunian Berbasis TOD Dilirik Konsumen Kota Besar
"Kebijakan lockdown sejatinya tidak memiliki banyak pengaruh selama 12 bulan terakhir atau lebih pada harga properti," ungkap Cooke dalam rilis pers Cown Group.
Meski begitu, Cooke mengatakan pencabutan kebijakan akan berefek pada percepatan kenaikan harga properti. Dia pun berharap kenaikan harga akan terus dipercepat ketika lockdown dicabut.
Menanggapi kabar itu, Direktur Penjualan dan Pemasaran Crown group Indonesia, Tyas Sudaryomo, mengatakan kenaikan harga properti menghasilkan dampak positif terhadap permintaan hunian, khususnya apartemen, dari pasar Indonesia.