JAKARTA - Pemulihan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik telah dirusak oleh penyebaran covid-19 varian Delta. Bank Dunia mengatakan varian Delta memperlambat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan ketidaksetaraan di kawasan tersebut.
Aktivitas ekonomi mulai melambat pada kuartal II-2021, dan perkiraan pertumbuhan telah diturunkan untuk sebagian besar negara di kawasan ini, menurut World Bank East Asia and Pacific Fall 2021 Economic Update.
Baca Juga: Bank Dunia Sebut Ekonomi RI Tumbuh 3,7% Tahun Ini
Sementara ekonomi China diproyeksikan tumbuh sebesar 8,5%, wilayah lainnya diperkirakan tumbuh sebesar 2,5%, hampir dua poin%tase lebih rendah dari perkiraan pada April 2021, kata Bank Dunia.
“Pemulihan ekonomi negara-negara berkembang Asia Timur dan Pasifik menghadapi pembalikan nasib,” kata Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Manuela Ferro, Selasa (28/9/2021).
Baca Juga: Menko Airlangga: Bantuan Insentif Pelaku Ekraf Naik Hampir 3 Kali Lipat Tahun Ini
“Padahal pada 2020 wilayah tersebut menahan Covid-19 sementara wilayah lain di dunia berjuang, peningkatan kasus Covid-19 pada 2021 telah menurunkan prospek pertumbuhan untuk tahun 2021.”
Laporan tersebut memperkirakan sebagian besar negara di kawasan ini, termasuk Indonesia dan Filipina, dapat memvaksinasi lebih dari 60% populasi mereka pada paruh pertama tahun 2022. Meski hal itu tidak akan menghilangkan infeksi virus corona, namun akan secara signifikan mengurangi angka kematian, memungkinkan dimulainya kembali aktivitas perekonomian.