JAKARTA - Peningkatan utang Amerika Serikat (AS) kepada Indonesia relatif terbatas dampaknya, karena kondisi domestik yang cukup berdaya tahan.
"Ketahanan domestik kita sekarang ini bisa menahan potensi dampak negatif dari isu global apapun," tutur Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu, dikutip dari Antara, di Jakarta, Jumat (1/10/2021).
Baca Juga:Â Astaga! Ternyata AS Punya Utang Rp400.000 Triliun
Maka dari itu, ia mengingatkan agar seluruh pihak harus semakin yakin apa pun yang terjadi di global, Indonesia bisa menahannya jika kondisi dalam negeri bisa terjaga dengan baik.
Perbaikan perekonomian Indonesia saat ini sudah terlihat dari meningkatnya Purchasing Managers' Index (PMI) Indonesia, berkurangnya kasus harian Covid-19, dan perbaikan mobilitas.
Dengan demikian, menurut Febrio, hal tersebut menjadi modal yang membedakan Indonesia dengan negara lain seperti Malaysia, Thailand, hingga Filipina.
Baca Juga:Â Ngeri! Utang Amerika Rp400.000 Triliun, Begini Dampaknya ke Indonesia
"Kita terlihat prestasinya dibanding itu, jadi banyak negara meletakkan Indonesia di panggung yang lebih baik dalam konteks tujuan investasi dan stabilitas perekonomian," tambahnya,
Febrio menjelaskan sebenarnya isu peningkatan utang AS bukan yang pertama kali terjadi, mengingat Negeri Paman Sam memang menargetkan batasan utangnya dengan nominal, bukan rasio.
Follow Berita Okezone di Google News