JAKARTA - Kenaikan harga batu bara dunia hingga USD200 per ton menjadi sorotan. Pasalnya, dapat mengganggu pasokan ke pembangkit listrik di dalam negeri.
Menurut Pengamat Energi Tumiran, lonjakan harga batu bara terjadi akibat adanya peningkatan pasokan komoditas. Terlebih beberapa negara, seperti China sempat susah payah menyeimbangkan pasokan listrik dengan permintaan seiring pulihnya perekonomian pasca-pandemi.
Bukan tidak mungkin krisis energi juga dapat terjadi di Tanah Air, saat pasokan batu bara untuk kebutuhan pembangkit dalam negeri terpangkas.
Baca Juga:Â Ada Kelangkaan Batu Bara, Pasokan Listrik PLN Gimana?
Untuk itu, Tumiran mengingatkan agar para pengusaha batu bara di Tanah Air tetap menaati aturan kebijakan harga domestic market obligation (DMO) kepada PT PLN (Persero).
"Pengusaha jangan hanya bicara untung, tetapi juga memastikan ketahanan pasokan batu bara Tanah Air. Harusnya ada pemahaman bersama untuk kepentingan dalam negeri," ujarnya, Jumat (8/10/2021).
Baca Juga:Â Erick Thohir: Kita Sangat Kaya dengan Batu Bara
Menurutnya, di tengah harga batu bara dunia yang sedang meroket, pengusaha sudah mendapat banyak keuntungan dari ekspor. Untuk itu, idealnya ketahanan pasokan batu bara jangan sampai terganggu
Sebab jika krisis batu bara terjadi di PLN, maka akan berimbas pada pasokan listrik nasional. Dampaknya pun akan meluas.
Tidak hanya ke PLN, tapi juga dirasakan ke para pelaku bisnis, industri hingga ke masyarakat. Defisit batu bara di PLTU bakal mengganggu perekonomian nasional.