JAKARTA - Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berpotensi meningkat sebesar USD135 miliar atau setara Rp1.918 triliun pada 2025. Potensi tersebut bisa dicapai jika adanya kesetaraan gender di dunia kerja.
Kementerian BUMN pun meningkatkan keterwakilan perempuan di jajaran BoC, BoD, dan BoD-1 BUMN, dengan target 15% pada 2021 dan mencapai 25 persen pada 2023. Bahkan, peningkatan keterwakilan generasi muda di jajaran BoD dan BoD-1 BUMN menjadi 5 persen pada 2021 dan 10 persen pada 2023.
Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian BUMN dengan digelarnya Kampanye #GirlsTakeover. Di mana, program tersebut dilaksanakan oleh pemegang saham, Yayasan Plan International Indonesia, Srikandi BUMN, dan Forum Human Capital Indonesia.
Baca Juga:Â Presiden Jokowi Cairkan PMN untuk PLN hingga Aviasi Pariwisata, Nilainya Fantastis
Dari gelaran #GirlsTakeover 2021 itulah ditetapkan enam perempuan muda berusia 20-24 tahun yang telah berhasil terpilih dan menyisihkan lebih dari 7.000 pendaftar dari seluruh Indonesia.
Mereka mendapatkan penugasan dari Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengambil alih (takeover) peran Menteri BUMN dan lima CEO BUMN selama sehari, yaitu Angkasa Pura I, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Kimia Farma, dan Telkomsel pada 30 September – 1 Oktober lalu.
“Kampanye Girls Take Over lebih dari memberi kesempatan sehari jadi pemimpin di BUMN. Di baliknya ada komitmen kuat, target-target, dan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kepemimpinan perempuan dan generasi muda di seluruh BUMN yang dikawal langsung Menteri BUMN Erick Thohir, dan digerakkan oleh Forum Human Capital Indonesia serta komunitas di bawahnya," ujar Tedi Bharata, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Senin (11/10/2021).
Baca Juga:Â Bos Perempuan Bikin BUMN Lebih Maju
Tedi menyebut, ada berbagai aspek yang bisa dilihat dari kepemimpinan perempuan di BUMN. Selain mendorong transformasi bisnis, kehadiran kaum hawa di pucuk kepemimpinan perusahaan diyakini mampu menghadirkan nuansa baru hingga cara pandang baru. Dimana, cara pandang yang mungkin saja terlewatkan daripada pemimpin yang ada di perusahaan saat ini.
"Sehingga, aspek sustainability of bisnis kehadiran perempuan sebagai pucuk pimpinan di perusahaan menjadi sangat penting untuk memastikan BUMN ini terus maju dan dapat bertransformasi," katanya.