JAKARTA – Investor pasar modal Indonesia terus mengalami pertumbuhan di tengah pandemi Covid-19. Hal ini memberikan optimisme bahwa industri pasar modal berpeluang tumbuh positif di tahun depan.
Bahkan dengan mempertimbangkan pemulihan ekonomi ke depan, jumlah investor pasar modal akan terus tumbuh hingga tembus 3 juta investor.
Baca Juga: Dirut BEI Bangga, Jumlah Investor hingga Aktivitas Perdagangan Naik di Tengah Pandemi
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan, per September 2021, total jumlah investor saham mencapai 2,909 juta investor, naik 72% dibandingkan jumlah investor saham di 2020 yang sebanyak 1,695 juta investor. Melihat pertumbuhannya dari hari ke hari, jumlah investor saham ini diyakini akan segera mencapai 3 juta investor.
”Tadi saya sempat melihat untuk jumlah Single Investor Identification (SID) di saham. Per kemarin itu (12/10) sudah mencapai 2,983 juta investor. Jadi saya prediksi dalam 2 atau 3 hari ini, paling telat 3 atau 4 hari ini sudah mencapai 3 juta investor saham,” ujarnya.
Baca Juga: Investor Saham Makin Banyak, BEI Catat Jumlah SID Meningkat 69%
Disampaikannya, kontribusi investor ritel atau individu dalam pasar modal Indonesia dari tahun ke tahun juga terus menunjukkan peningkatan. Dalam investor ownership composition, selama periode Januari-September 2021 komposisinya adalah 46,2% institusi asing, 39,6% institusi domestik, dan 14% investor ritel. Sebagai perbandingan, di 2016 komposisinya investor institusi asing 54,1%, institusi domestik 37,6%, dan investor ritel 8,3%.
Sementara itu jika dilihat dari investor trading competition, selama periode Januari-September 2021, komposisinya investor ritel 63,5% dari rata-rata nilai transaksi harian (RNTH), investor institusi asing 21,8%, dan institusi domestik 14,7%.
Sebelumnya di 2016, komposisinya institusi asing 36,9%, ritel 36%, dan institusi domestik 27,1%.“Jadi kita lihat perkembangannya untuk investor ritel memang luar biasa, terutama sejak pandemi Covid-19,” kata Inarno.