"Saya bisa mendapatkan ilmu yang sebelumnya tidak bisa saya dapatkan, meningkatkan hasil usaha saya, meningkatkan manajemen usaha saya, meningkatkan juga cara membungkus dan mendesain produk saya, kemudian juga sampai ke pemasaran go international," katanya.
Selain itu Mahmudah juga menambahkan berkat mengikuti program Kartu Prakerja dirinya bisa memperluas jaringan relasi. Dari awalnya hanya tingkat desa dan kecamatan sekarang relasinya sudah antar Provinsi bahkan negara.
"Kami bisa meningkatkan pemahaman bagaimana meningkatkan akses, bagaimana cara berjualan baik offline dan online; yang paling banyak ini sekarang kan online jadi masyarakat itu jadi tau. Masyarakat NTB ini sekarang sudah tau, yang tadinya hanya di lokasi saja, di daerah kecil, sekarang sudah berkembang sampai ke Sumbawa," jelasnya.
Dia berharap program Kartu Prakerja ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat terutama anak muda. Dengan pengalaman yang sudah dia ikuti, Mahmudah menjamin anak-anak muda yang ikut program ini akan mendapatkan keuntungan untuk berkembang.
"Kalau ada saja anak-anak yang tidak mau membuka link itu (red: Prakerja), itu sangat rugi; karena menurut saya di situ banyak sekali ilmu dan materi yang didapatkan untuk mendukung Sumber Daya Manusia (SDM) kita. Ketika yang belum dapat pemahaman mungkin di bangku sekolah, kita bisa temukan di situ, di Prakerja ini," ungkapnya.
Sementara itu cerita berbeda hadir dari calon peserta Kartu Prakerja. Sukri seorang tutor Bahasa Jepang di salah satu lembaga kursus di Lombok mendaftarkan diri untuk menjadi peserta Kartu Prakerja. Sukri mengaku termotivasi mengikuti Prakerja setelah tetangganya banyak yang berhasil membuka usaha setelah ikut Prakerja.