Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

6 Fakta Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Dikritik hingga Balik Modal 40 Tahun

Sevilla Nouval Evanda , Jurnalis-Senin, 18 Oktober 2021 |07:01 WIB
6 Fakta Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Dikritik hingga Balik Modal 40 Tahun
Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Foto: Okezone)
A
A
A

4. Ada Pembahasan Peraturan dan Operasional

Mirza melontarkan, KCIC bersama kementerian terkait saat ini sedang melakukan pembahasan dan harmonisasi Rancangan Peraturan Menteri Perhubungan.

Kedua pihak juga kini tengah melakukan pelatihan SDM hingga pembuatan SOP sebagai bagian dari persiapan Operation Maintenance Readiness.

5. Kementerian BUMN Masih Tunggu Anggaran Diaudit BPKP

 

Kementerian BUMN mengungkap, belum ada angka pasti soal seberapa besar pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pun tengah mengaudit atas perkara cost overrun tersebut.

Padahal, manajemen PT Kereta Api (Persero) sudah membeberkan pembengkakan KCJB mencapai USD3,8 miliar - USD4,9 miliar atau setara Rp 54 triliun - Rp 69 triliun.

"Ini perlu saya sampaikan bahwa memang kita masih menghitung. Tunggu dulu nih. Cost overrun itu muncul berapa angka yang sebenarnya. Setelah diaudit oleh BPKP baru kita bisa tahu angka yang sebenarnya," ungkap dia.

6. Balik Modal Dalam 40 Tahun, Mirip MRT

Staf Khusus Menteri BUMNArya Sinulingga mengatakan, pengembalian modal KCJB secara hitungan kasar akan sama seperti Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Pun, diperkirakan tepatnya bakal balik modal 40 tahun mendatang.

"Secara konservatif, hitungan kita tetap payback period untuk equity-nya itu, ini ya 40-an tahun. Tapi kita belum tahu ya, ini hitungannya hanya kasar masih. Ini, kan, mirip-mirip dengan MRT," ujar Arya kepada Wartawan, Kamis (14/10/2021).

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement