JAKARTA - Kepala Sekolah Ekspor, Handito Joewono menyebut bahwa peningkatan pertumbuhan ekspor bergerak sangat pesat di tengah pemulihan ekonomi nasional.
Menurutnya faktor pendorongnya bukan saja komoditas utama seperti batubara dan minyak kelapa sawit saja, melainkan geliat generasi muda yang menunjukkan kemampuannya dalam menghasilkan produk yang bernilai jual ke mitra dagang internasional.
"Jadi kita harus akui, pertumbuhan nilai ekspor ini didongkrak oleh kenaikan beberapa komoditi utama, tetapi lepas dari itu, ada komoditi lain yang berpotensi besar di mana itu digerakan oleh pelaku usaha kecil termasuk generasi muda yang sedang senang menjadi eksportir," ujarnya saat diskusi di Market Review, Kamis (21/10/2021).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sudah berkali-kali mengingatkan untuk jangan terus bergantung pada komoditas barang jadi, sehingga industrialisasi menjadi jawabannya. Hanya saja, kata Handito perlu diketahui bahwa industrialisasi bisa dikerjakan oleh tiga pelaku utama. Yakni pelaku usaha internasional yang masuk ke indonesia melalui investasi, kedua ada pelaku usaha besar seperti BUMN, dan ketiga adalah pelaku usaha milenial.
"Industrialisasi memang menjadi jawaban dari peningkatan ekspor. Namun, industrialisasi ini bisa dikerjakan oleh tiga pelaku usaha. Pelaku usaha internasional, teman-teman BUMN, dan jangan lupa, ada generasi milenial yang punya usaha-usaha skala kecil yang bisa melakukannya juga," terang dia.
Baca Juga:Â RI Siap Jadi Kiblat Industri Halal Dunia, Potensi Belanja Warga Muslim Rp28.200 Triliun
Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini industrialisasi di Indonesia banyak digerakan oleh pelaku usaha asing, seperti contohnya industri otomotif. Oleh sebab itu, Handito berharap, ke depan pelaku usaha dalam negeri termasuk BUMN dapat lebih banyak mengambil peran agar tidak kalah saing dengan pelaku asing.
Follow Berita Okezone di Google News