Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Fakta Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dari Biaya Bengkak hingga Tunda Stasiun Walini

Sevilla Nouval Evanda , Jurnalis-Sabtu, 23 Oktober 2021 |06:02 WIB
5 Fakta Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dari Biaya Bengkak hingga Tunda Stasiun Walini
Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kereta Cepat Jakarta - Bandung (KCJB) bakal menjadi moda transportasi penting masa depan. Pasalnya, proyek ini bisa menjadi alternatif rute yang padat di jalan tol dan kereta api biasa.

Proyek KCJB juga bakal meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia dalam jangka panjang. Pasalnya, proyek ini adalah yang pertama di Asia Tenggara dan bakal jadi moda yang terintegrasi.

Berikut lima fakta nasib proyek KCJB ke depannya, seperti dirangkum Okezone pada Sabtu (23/10/2021):

Baca Juga: Jakarta-Bandung 30 Menit, Proyek Kereta Cepat Tingkatkan Daya Saing RI

1. Terintegrasi dengan Moda Transportasi Lain

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah menyebut, KCJB nantinya akan terintegrasi dengan moda transportasi di setiap wilayah. Integrasi ini termasuk dengan Light Rail Transit (LRT) dan Mass Rapid Transit (MRT).

Dengan integrasi tersebut, perjalanan akan lebih mudah dan cepat dilanjutkan antarmoda, sehingga penumpang pun bisa merasakan dampak efisiensi transportasi.

Baca Juga: Efisiensi Anggaran, Jadi Alasan Pembangunan Stasiun Kereta Cepat Walini Ditunda

2. Bisa Angkut Penumpang Akhir 2022

Corporate Secretary Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Mirza Soraya mengatakan, pembangunan KCJB ditargetkan selesai pada 2022. Pada akhir tahun 2022, KCJB pun diharapkan bisa beroperasi secara komersial.

Pembangunan proyek ini sudah rampung sebesar 79% dan KCIC tengah melakukan berbagai upaya untuk bisa mencapai target. Menurut Mirza, saat ini pembangunan di 237 titik konstruksi sedang dipercepat secara komprehensif.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement