JAKARTA - Kebijakan keterisian pesawat hingga 100% dinilai sia-sia jika syarat perjalanannya masih mahal. Di mana penumpang pesawat diwajibkan melakukan tes PCR Covid-19Â
Pengamat Penerbangan Gatot Raharjo mengatakan, kebijakan tersebut perlu dikaji ulang. Pasalnya, syarat menggunakan pesawat dengan PCR lebih mahal dibanding moda transportasi lain.
Baca Juga:Â Wajib PCR, Tes Covid-19 Bisa Langsung di Bandara dengan Hasil 3 Jam
"Ya sebaiknya kebijakan itu dikaji ulang, karena kalau biaya untuk terbang besar, yang mau terbang kan juga berkurang," ujarnya kepada MNC Potal, Minggu (24/10/2021).
Menurutnya, load faktor yang diizinkan 70% hingga 100% mustahil untuk terisi penuh jika harga PCR masih bertengger di harga Rp500 ribuan.
Baca Juga:Â Penumpang Pesawat Wajib Tes PCR Mulai Hari Ini
"Sebenarnya bisa kalau jumlah penerbangan dikurangi, misalnya dari 3 penerbangan jadi 1 penerbangan, Tapi bagaimana dengan rute yg hanya punya slot 1 penerbangan," sambungnya.
Meski angkutan penerbangan sudah diperbolehkan untuk beroperasi dengan mengangkut penumpang hingga 100%, aspek kesehatan tetap penting di prioritaskan.