JAKARTA - PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp209,74 miliar atau tumbuh 65% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp127,19 miliar.
Selain itu, emiten produsen Sari Roti juga mampu membukukan penjualan di sembilan bulan pertama tahun 2021 sebesar Rp2,43 triliun yang ditopang oleh peningkatan kontribusi penjualan dari kanal tradisional (general trade) maupun penjualan dari kanal modern (modern trade) yang terus membaik.
Baca Juga: Jualan Roti, Nippon Indosari Kantongi Penjualan Rp1,5 Triliun
Walaupun kenaikan harga bahan-bahan baku sepanjang tahun ini telah menekan margin laba kotor di kuartal III-2021 menjadi 54,3 persen, namun marjin ebitda dan marjin laba bersih tetap mecatatkan perbaikan menjadi 18,1 persen dan 8,6 persen dengan pengelolaan biaya yang terukur.
“Berbekal strategi penjualan yang akurat dan berbagai inisiatif untuk meningkatkan produktivitas, kami tidak hanya berhasil mempertahankan penjualan tetapi juga sukses meningkatkan profitabilitas secara signifikan walau di tengah pandemi,” ujar Direktur Nippon Indosari Corpindo, Ida Simatupang dalam keterangan tertulis, Rabu (27/10/2021).
Baca Juga: Laba Emiten Produsen Sari Roti Naik 33% Jadi Rp121,8 Miliar
Sementara itu, pada neraca perusahaan, tercatat posisi kas dan setara kas per 30 September 2021 sebesar Rp860,9 miliar yang utamanya didorong hasil akumulasi kas dari aktivitas operasi selama sembilan bulan pertama tahun 2021 yang mencapai Rp506,2 miliar. Bila memperhitungkan total pinjaman perusahaan yang hanya Rp496,6 miliar maka rasio kas bersih terhadap ekuitas adalah 12,3 persen.
“Kondisi neraca yang sangat kuat ini akan sangat berguna untuk mendukung strategi bisnis Perusahaan di kemudian hari,” kata dia.