Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tak Disangka! Dari Pohon Ini Keluar 'Emas Cair' Pengganti Plastik dan Minyak Bumi

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Rabu, 03 November 2021 |15:59 WIB
Tak Disangka! Dari Pohon Ini Keluar 'Emas Cair' Pengganti Plastik dan Minyak Bumi
Pohon Ini Keluarkan Emas Cair (Foto: BBC Indonesia)
A
A
A

Alternatif ramah lingkungan untuk minyak?

Menurut beberapa penelitian, pada tingkat ekstraksi saat ini, cadangan minyak bumi diperkirakan akan habis sekitar tahun 2050.

Namun, Blanca Rodríguez-Chaves, wakil dekan fakultas hukum di Universitas Otonom Madrid dan ahli dalam kebijakan lingkungan, percaya bahwa resin dapat memberikan alternatif yang memadai.

Rodríguez-Chaves berpendapat, sebagian besar produk yang dibuat dengan minyak bumi seperti plastik, misalnya, yang tidak dapat terurai secara hayati juga dapat dibuat dengan resin pinus dan lebih mudah terurai.

"Resin adalah minyak dunia saat ini dan di masa depan. Tujuannya agar semua penggunaan minyak bumi digantikan oleh resin," katanya.

"Plastik sudah dibuat dari resin. [Digunakan] dalam industri kosmetik dan farmasi di samping semua aplikasinya dalam konstruksi atau dalam pembuatan pernis dan lem.

"Hutan adalah pemasok besar sumber daya dan energi terbarukan yang memungkinkan [kami] untuk menggantikan produk minyak bumi, dan di sini resin memainkan peran utama."

Rodríguez-Chaves juga percaya, potensi resin pinus yang belum dimanfaatkan bisa berarti hal besar bagi Spanyol.

"Resin Spanyol memiliki kemurnian tertinggi di dunia dan, saat ini hanya Portugal dan Spanyol yang memproduksi resin di Eropa."

Kembali ke pedesaan

Selain manfaat lingkungan, para pendukung resin pinus juga percaya material itu bisa menawarkan solusi atas eksodus pedesaan Spanyol.

Menurut sebuah laporan oleh Bank of Spain, 42% wilayah pedesaan di negara itu terkena dampak depopulasi, karena semakin banyak anak muda yang meninggalkan pedesaan untuk mencari peluang kerja yang lebih baik di kota.

Fenomena ini diperparah di Castilla y León, di mana 80% kota di 14 provinsi lokal dianggap "beresiko kepunahan".

Namun, karena ketertarikan yang baru ditemukan pada getah pinus, beberapa anak muda telah mulai kembali ke wilayah tersebut untuk mencari pekerjaan.

Guillermo Arranz adalah salah satunya. Dia tinggal dan bekerja di Cuéllar (Segovia) dan merupakan generasi keempat pekerja resin di keluarganya.

"Hutan pinus adalah kantor saya dan [itu memberi saya] kesempatan untuk tetap bekerja di tempat saya dilahirkan. Yang paling saya sukai dari pekerjaan saya adalah kebebasan tidak memiliki bos, dan tentu saja, kontak langsung dengan alam dan bangsa saya."

"Kerajaan saya"

Vicente Rodríguez, yang bekerja sebagai produsen resin di kampung halamannya di Casavieja dan merupakan salah satu dari sekitar 30 produsen resin di provinsi Ávila, menggemakan sentimen Arranz.

"Kami adalah sedikit [yang tersisa]. Orang-orang masih terkejut ketika mereka melihat kami membuat resin pinus. Mereka berpikir bahwa kami adalah sesuatu dari masa lalu."

"Tetapi mereka tidak mengerti bahwa masa depan daerah-daerah ini [terhubung dengan] resin. Saya kembali ke akar dan gunung saya karena saya suka ini."

Isabel Jiménez adalah salah satu dari sedikit pembuat resin pinus perempuan di daerah itu.

Mengingat beratnya pekerjaan, secara tradisional perempuan dibatasi pada tugas-tugas pendukung.

"Saya masih ingat ketika saya mulai mengekstrak resin dan pria membuat lelucon dan bertaruh berapa minggu saya akan bertahan. Ternyata kami masih di sini lebih dari tiga tahun kemudian.

"Saya seorang perempuan yang kuat secara fisik. Dan saya di sini selain sebagai gaya hidup bagi saya dan sumber pendapatan, ini adalah kerajaan saya. Sebidang tanah kecil saya di Bumi."

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement