JAKARTA - Resin dari pohon pinus adalah 'emas cair' dunia yang belum dimanfaatkan sebagai alternatif ramah lingkungan pengganti produk seperti plastik dari minyak bumi yang tidak dapat terurai secara hayati.
Selama berabad-abad, manusia telah menyadap, mengambil getah dengan menoreh kulit atau memangkas mayang atau akar pohon pinus untuk mengekstrak resinnya.
Di sebuah provinsi di Spanyol, penduduk setempat percaya, praktik kuno ini dapat menyelamatkan pedesaan sembari membantu planet ini.
Membentang di utara dari Madrid, wilayah Castilla y León yang otonom di bagian Spanyol barat laut terdiri dari rangkaian pegunungan yang luas, dataran tinggi, dan kota-kota abad pertengahan.
Banyak pengunjung datang untuk mengagumi kastil-kastil castillo atau mengagumi katedral yang mempesona di León dan Burgos.
Sebagian besar area ini diselimuti oleh sierra (gunung) yang bersemak dan dataran tinggi meseta yang membentang sepanjang mata memandang.
Namun di Provinsi Segovia, Ávila dan Valladolid, pemandangannya sangat berbeda.
Di sini, di tengah pegunungan Tierra de Pinares dan Sierra de Gredos, hutan lindung pinus yang harum seluas 400.000 hektare membentang hingga ke lipatan pegunungan.
Baca Juga: Apakah Ini Adalah 'Emas Cair' yang Sesungguhnya?
Terlindung dari terik matahari Spanyol dan dipagari oleh jalan setapak, wilayah ini adalah tujuan pendakian yang populer bagi penduduk lokal dan turis.
Jika Anda berkunjung pada waktu yang tepat dan melihat lebih dekat, Anda mungkin dapat menjumpai penduduk lokal tengah berjongkok di samping batang pohon, melanjutkan tradisi berabad-abad, yaitu mengumpulkan emas cair pinus.
Pasar yang sedang bangkit
Resin (getah yang mengeras berwarna kuning kecoklatan) pohon pinus telah digunakan oleh berbagai peradaban selama ribuan tahun.
Di Spanyol dan di sebagian besar Mediterania, resin pinus digunakan untuk melapisi kapal agar tahan air, mengobati luka bakar, bahan bakar obor, dan lainnya.
Tetapi menurut Alejandro Chozas, profesor di departemen teknik kehutanan Universitas Politeknik Madrid, baru pada abad ke-19 dan ke-20, ekstraksi resin pinus menjadi benar-benar menguntungkan di wilayah Castilla y León.
Ketika teknologi dan industrialisasi membantu mengubah getah yang kental seperti susu menjadi bahan plastik, pernis, lem, ban, karet, terpentin (zat mengencerkan tinta dan cat), dan bahkan bahan tambahan makanan pada pertengahan abad ke-19, pemilik hutan pinus yang lebat di Castilla y León melihat peluang.
Segera, para pekerja meretas kulit pohon pinus resin di seluruh wilayah untuk mengumpulkan getah yang berharga.
Dan ketika proses yang memakan waktu ini sekarang telah berhenti di sebagian besar dunia, dalam dekade terakhir ini Castilla y León seperti mengalami kelahiran kembali.
Castilla y León adalah rumah bagi banyak produsen resin dibandingkan tempat lain di Eropa dan salah satu tempat terakhir di benua tempat praktik ini masih berlangsung.