JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap warga miskin dan perempuan kerap menjadi sasaran pinjaman online (pinjol) ilegal. Menkeu menyebut, layanan keuangan digital yang ilegal seperti pinjaman online ilegal dan investasi bodong kerap menyasar masyarakat di level tersebut.
"Kita butuh target (mengedukasi soal literasi keuangan) utamanya untuk warga miskin, warga kurang edukasi, orang tua, UMKM, startup, dan wanita. Mereka adalah pihak yang rentan terkena aktivitas finansial ilegal," kata Sri Mulyani dalam video virtual, Kamis (2/12/2021).
Baca Juga:Â Sri Mulyani Ibaratkan Pinjol Ilegal Bak Lintah Darat Bersenjata Digital
Untuk itu, melalui kemitraan global untuk inklusi keuangan pada kepresidenan Indonesia di G20 tahun 2022, pemerintah akan memfokuskan pada tiga hal mengenai inklusi keuangan. Agar, masyarakat tidak banyak yang terkena pinjaman online secara ilegal.
Baca Juga: Judi Online Berujung Percobaan Bunuh Diri Karyawan Minimarket, Simak 4 Faktanya
“Yang pertama adalah kerangka implementasi prinsip tingkat tinggi tentang inklusi keuangan digital. Mengingat pesatnya pertumbuhan pembiayaan digital, Indonesia akan mendorong inklusi keuangan melalui digitalisasi untuk meningkatkan akses keuangan baik kepada individu maupun usaha kecil menengah,” kata Menkeu.