JAKARTA - Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) mengungkapkan bahwa ekspor sepatu Indonesia masih akan kesulitan bersaing dengan negara lain. Hal ini khususnya akibat harga yang tidak kompetitif dengan negara pesaing lainnya.
"Kompetitor utama itu adalah Vietnam karena mereka punya EU-CEPA yang membuat tarif bea masuk ke Eropa nol persen. Sementara Indonesia masih 9%. Jadi sepatu yang diekspor Vietnam dengan volume besar 100-200 ribu maka harga jadi penentu utama bersaing," ujar Ktua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), Eddy Widjanarko, dalam live IDX Channel di Jakarta (7/12/2021).
Baca Juga: RI Segera Ekspor Kopi hingga Manggis ke Spanyol dengan Nilai Rp1,1 Triliun
Dia memberikan gambaran tren ke depan negara China akan mengurangi produksi sepatu. Namun juga terdapat negara pemain baru seperti Bangladesh dan Ethiopia yang juga akan turut memproduksi sepatu.
Sementara pangsa pasar sepatu Indonesia di dunia masih kurang dari 4%.
Baca Juga: Jadi Komoditas Ekspor, Daun Talas Diminati Pasar Luar Negeri
"Masih ada ruang besar untuk produk ekspor sepatu Indonesia. Ekspor kita 5,3 miliar tapi porsinya masih di bawah 4% di dunia saat ini," terangnya.