JAKARTA - Sumber kekayaan Dato Sri Tahir. Hartanya berasal dari berbagai sektor bisnis mulai dari perbankan hingga rumah sakit.
Melansir real time net worth Forbes, kekayaan Tahir mencapai USD2,7 miliar atau setara Rp38,7 triliun (kurs Rp14.357 per USD).
Dengan kekayaan tersebut Tahir menempati peringkat 10 miliarder Indonesia versi Forbes tahun 2020. Selain itu, dia juga menjadi pejabat terkaya di pemerintahan.
Selain itu, Salah satu Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu juga merupakan seorang filantropis, melalui Tahir Foundation dia telah menyumbangkan hartanya untuk kepentingan sosial baik dalam maupun luar negeri. Tercatat dia pernah memberikan Rp52 miliar untuk melawan pandemi di Indonesia pada tahun 2020 yang lalu.
Baca Juga: Intip 3 Sumber Kekayaan Doni Salmanan, YouTuber Tebar Uang saat PPKM
Dan berikut ini sumber kekayaan Dato Sri Tahir yang dirangkum Okezone, Rabu (8/12/2021).
1. Bank Mayapada
Salah satu bisnis andalannya yang telah dia bangun sejak tahun 1986 tersebut ialah Bank Mayapada.
Bisnisnya tersebut bertahan dan terus berkembang sampai sekarang. Dan tercatat pada tahun 2019 Bank Mayapada mendapatkan laba Rp528 miliar, namun turun pada tahun 2020 dan mendapatkan total laba sebesar Rp64,16 miliar.
2. Rumah Sakit
Disamping bisnis perbankan Dato Sri Tahir juga memiliki sejumlah rumah sakit melalui PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk.
Baca Juga: Sumber Kekayaan Airlangga Hartarto Rp280 Miliar, Punya Properti di Australia
Rumah Sakit Mayapada sudah tersebar di berbagai kota di Indonesia dan mendapatkan pendapatan hingga ratusan miliar dalam setahun.
3. Bisnis Properti
Bukan hanya itu melalui salah satu unit usaha Mayapada Group Dato Sri Tahir melebarkan bisnisnya dalam sektor properti.
Dan saat ini pengembangan bisnis propertinya menjamur di dalam bahkan di luar negeri. Bisnis propertinya pun berbagai macam, antara lain gedung perkantoran, perumahan dan lainnya. Seperti contohnya Mayapada Tower 1 dan 2 yang terletak di Jakarta.
4. Bisnis yang Lainnya
Bukan sebatas itu, Dato Sri Tahir juga memiliki bisnis di sektor lainnya. Dia memiliki bisnis media cetak hingga TV berbayar.
Dan melalui Mayapada Group dia juga telah bermitra dengan duty free shopping (DFS) yang merupakan salah satu anak perusahaan LVMH.
(Taufik Fajar)