Adanya keuntungan yang tinggi, lanjut Suryo, dapat dijadikan acuan untuk pengembangan usaha di masa mendatang, terutama dalam menunjang rencana transformasi bisnis perusahaan dari bisnis batu bara ke bisnis Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
“Laba ini menjadi keuntungan tertinggi selama PTBA berdiri, sedangkan EBITDA (ukuran kinerja keuangan perusahaan) sudah tembus Rp10 triliun,” kata Suryo.
Secara praktis dengan EBITDA Rp10 triliun itu, dia melanjutkan, maka perusahaan bisa menarik pinjaman sekitar Rp50-Rp60 triliun untuk digunakan dalam menopang rencana bisnis di masa datang. Dengan begitu, PTBA sama sekali tidak memiliki keraguan untuk kesiapan dana dalam pengembangan bisnis terutama dalam merambah bisnis energi tahun 2026.
Anggota dari holding BUMN pertambangan MIND ID telah menyiapkan langkah dan strategi untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan. Transformasi ini dilakukan untuk mendukung target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dan meningkatkan kontribusi perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional.
(Feby Novalius)