3. Jeli tangkap peluang
Namun, peluang emas lain datang pada 2011. Pikiran pensiunnya seketika lenyap saat Pemerintah mengutarakan niat untuk membuat sebuah pusat data milik sendiri. Melihat kesempatan tersebut, Sugiri bersama keenam rekannya mendirikan PT DCI Indonesia (DCII).
DCII makin meraup untung setelah berubah status menjadi perusahaan terbuka pada Januari 2021 lalu. Nilai sahamnya meningkat hingga 11.000%. Perusahaan yang menjadi mitranya pun merupakan perusahaan milik para konglomerat Indonesia.
4. Dijuluki Bill Gates Indonesia
Karena hal-hal di atas, Sugiri dijuluki sebagai Bill Gates dari Indonesia oleh Chief Operating Officer (COO) perusahaan Dattabot, Tom Malik. Dia selalu mengusahakan yang terbaik untuk mendongkrak kredibilitas DCII agar dapat menarik klien besar.
“Saya tertantang untuk membuat fasilitas dengan standar tertinggi, yang mana tidak murah. Pusat data Tier IV menghabiskan uang lebih banyak 60% dibandingkan Tier III. Namun, ini adalah persoalan membangun kredibilitas,” papar Sugiri.
Sertifikasi Tier IV adalah sertifikasi terbaik di golongannya. Sugiri pun secara terang-terangan mengungkapkan keinginan agar DCII dapat menjadi pemain terbesar di Indonesia.
“Pusat data di Indonesia akan menjadi lebih kritis seiring dengan kemajuan internet global dan kesadaran perusahaan teknologi akan pentingnya untuk lebih dekat dengan para penggunanya. Target kami saat ini adalah menjadi pemain terbesar di Indonesia. Inilah arena bermain kami,” tegas Sugiri.
(Dani Jumadil Akhir)