JAKARTA - Kementerian PPN/Bappenas punya target supaya masyarakat tidak sekedar mendapatkan air, tapi air minuman yang aman dan bebas dari kontaminasi. Namun untuk mencapai target tersebut, ada beberapa tantangan yang segera diselesaikan di antaranya, kebiasaan menggunakan air sumur hingga akses perpipaan air.
Koordinator Lintas Bidang Air Minum dan Sanitasi Direktorat Perumahan dan Permukiman Kementerian Bappenas Nur Aisyah Nasution mengatakan, jika mengacu pada target SDGs 2030, akses air minum aman harus didapatkan pada semua masyarakat. Sedangkan target dalam RPJMN 2020-2024, akses air minum aman sebesar 15%.
Baca Juga:Â Jokowi Bebaskan Pajak Air Bersih, Aqua Cs Dikecualikan
"Kita sudah melakukan survei kualitas air minum pada tahun lalu. Capaian sementara 11%. Survei itu untuk air yang memang sudah bebas kontaminasi atau siap minum," ujarnya, Rabu (22/12/2021).
Dari survei tersebut, Nur mengungkapkan fakta menarik bahwa sangat tidak mungkin mendapat akses air minum aman tanpa adanya perpipaan. Bahkan dari 90% masyarakat yang sudah mendapatkan air, 70% sumber air dari sumur gali atau bor.
Baca Juga:Â Asyik, Bakal Ada Subsidi Air Bersih di DKI
"Data sampai saat ini perpipaan baru 20%. Kita sudah berpuluh tahun merdeka, tapi akses perpipaan baru 20%. Padahal setiap tahun ada penambahan jumlah penduduk dan terjadi migrasi masyarakat desa ke kota, sehingga kota seperti Surabaya dan Medan mendapat tekanan lingkungan memburuk," ujarnya.
Inilah, lanjut Nur, tantangan terbesar dalam memenuhi air minum aman bebas kontaminasi di Indonesia. Bappenas pun ingin masyarakat ke depan tidak hanya dapat air, tapi air yang bebas dari kontaminasi sehingga kesehatan terjamin.