JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan dengan Duta Besar Federasi Rusia untuk Republik Indonesia YM Lyudmila Georgievna Vorobieva, di Kantor Kemenko Perekonomian. Indonesia dan Rusia sepakat meningkatkan kerjasama konkret di berbagai bidang dalam rangka mendorong upaya pemulihan ekonomi.
Dalam pertemuan tersebut, telah dibahas beberapa isu kerjasama strategis kedua negara antara lain mengenai rencana penyelenggaraan Sidang Komisi Bersama di bidang perdagangan, ekonomi dan teknik (SKB) ke-13 RI-Rusia back-to-back dengan rencana Pameran Industri INNOPROM: Industrial Exposition dan Business Dialogue yang untuk pertama kalinya akan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 10-12 Maret 2022.
Baca Juga:Â Hati-Hati Boncos! Investasi Kripto 2022 Diprediksi Tak Seuntung Tahun Ini
Selain menghadirkan pelaku industri dari kedua negara, pameran direncanakan akan menghadirkan pula para pelaku usaha dan industri dari kawasan Eurasia dan kawasan Asia Tengah serta beberapa perusahaan dari kawasan Asia Tenggara lainnya.
“Dua kegiatan ini akan memainkan peran penting sebagai platform of collaboration dalam upaya meningkatkan hubungan dan kerja sama konkret di bidang ekonomi, perdagangan, investasi dan industri antara Indonesia dengan Rusia, terlebih kegiatan akan berlangsung di masa Presidensi Indonesia di G20,” ungkap Menko Airlangga, Jumat (24/12/2021).
Baca Juga:Â Kisah-Kisah Kerugian akibat Investasi Bodong
Disamping event bersama yang tengah dimatangkan oleh kedua negara, Menko Perekonomian RI dan Duta Besar Federasi Rusia untuk RI juga membahas berbagai isu dan potensi kerjasama strategis yang menjadi perhatian kedua negara, antara lain kerjasama di bidang industri kedirgantaraan dan antariksa, energi, infrastruktur transportasi dan perkeretaapian, industri perkapalan, produk peternakan serta platform ekonomi digital.
Secara khusus juga telah dibahas upaya dalam penanganan pandemi Covid-19, di mana Pemerintah Rusia menyatakan kesiapannya untuk mendorong kerjasama pengembangan vaksin Covid-19 di tanah air melalui Sputnik-V dan obat-obatan therapeutic lainnya. Dari aspek perdagangan, kedua negara mencatat trend positif dalam perdagangan bilateral. Pada periode Januari-Oktober 2021 tercatat kenaikan neraca perdagangan sebesar 44,33% atau senilai USD2,21 miliar dibandingkan periode tahun sebelumnya yang tercatat senilai USD1,53 miliar.