Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BBM Premium Dihapus, Waspada Gejolak di Masyarakat

Oktiani Endarwati , Jurnalis-Jum'at, 24 Desember 2021 |15:27 WIB
BBM Premium Dihapus, Waspada Gejolak di Masyarakat
BBM Premium Dihapuskan (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah berencana untuk menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan mendorong masyarakat untuk melakukan transisi penggunaan BBM dari premium ke pertalite.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan bahwa Pertamina juga sudah cukup banyak melakukan sosialisasi dengan program langit biru dan juga edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat dari penggunaan BBM dengan RON tinggi. Selain itu, program Pertashop yang sedang berjalan dengan OVOO (One Village One Outlet) yang hanya menjual BBM dengan RON 92 dinilai sudah tepat.

Baca Juga: Serikat Pekerja Mogok Kerja Gegara Gaji Dipotong dan Minta Dirut Pertamina Dicopot, Ini Reaksi Ahok

"Proses penghapusan premium ini juga dipastikan akan menimbulkan gejolak di masyarakat. Namun semua kembali lagi pada pemerintah dan Pertamina untuk bisa meredam gejolak yang ada," ujarnya dalam Market Review IDX Channel, Jumat (24/12/2021).

Pemerintah saat ini tengah menyusun roadmap BBM ramah lingkungan di mana nantinya Pertalite juga akan digantikan dengan BBM yang kualitasnya lebih baik.

Menurut Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan, rencana penghapusan BBM jenis premium merupakan langkah yang tepat. Ini sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dalam Perjanjian Paris.

"Kita mempunyai target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada 2030," katanya.

Baca Juga: Serikat Pekerja Pertamina Bertemu Manajemen, Aksi Mogok Dibatalkan?

Saat ini konsumsi premium hanya 7,8% jika dibandingkan dengan konsumsi total secara nasional dan 11,7% jika dibandingkan dengan konsumsi gasoline seperti pertalite, pertamax, dan pertamax turbo. Pengguna premium saat ini juga hanya ada di tujuh negara, yaitu Bangladesh, Kolombia, Mesir, Mongolia, Ukraina, Uzbekistan, dan Indonesia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement