JAKARTA -Â PT Pertamina (Persero) melebarkan sayapnya dengan bisnis selain Bahan Bakar Minyak (BBM). Pertamina siapkan untuk masuk dalam bisnis petrochemical.
Menteri BUMN Erick Thohir memastikan, bisnis baru Pertamina itu akan berjalan. Pasalnya, Indonesia tertinggal dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand yang lebih dulu menggarap bahan kimia yang diperoleh dari bahan bakar fosil tersebut.
Baca Juga:Â Serikat Pekerja Pertamina Batal Mogok, Komisi VII: Berakhir Baik Tanpa Gaduh
Saat ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Kementerian BUMN telah menugaskan kepada Pertamina untuk menyiapkan sejumlah langkah bisnis di sektor tersebut.
"Saya rasa ini Ibu Nicke (Direktur Utama), Pertamina sedang ditugaskan. Adalah membangun petrochemical yang selama ini Indonesia gak punya, itu Thailand punya, Singapura punya, Malaysia punya," ujar Erick, Rabu (29/12/2021).
Erick juga memastikan, perluasan bisnis Pertamina mampu mengurangi beban Indonesia terhadap baku obat maupun bahan baju-bajuan yang saat ini masih di impor.
Baca Juga:Â 3 Kesepakatan yang Bikin Serikat Pekerja Pertamina Batal Mogok Kerja
"Karena itu, pertamina tidak hanya bisnis bensin, tapi akan bisnis petrochemical sehingga tadi, kita bisa mengurangi beban, apakah bahan baku obat ataupun bahan baju-bajuan. Ini yang kita sedang ditugaskan Bapak Presiden," katanya.
Sebelumnya, Kementerian BUMN telah melakukan proses restrukturisasi Pertamina. Proses tersebut dilakukan melalui penandatanganan sejumlah dokumen legal atau legal end-state sejak awal September 2021 lalu.