NEW YORK - Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya dalam perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Sementara safe-haven seperti yen menyentuh level terendah satu bulan karena investor mengabaikan lonjakan kasus Omicron dan menyukai mata uang berisiko.
Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang global lainnya, turun 0,206% pada 95,932, setelah berbalik negatif di sekitar awal sesi Amerika Utara.
Dengan banyaknya pedagang yang mengambil cuti menjelang akhir tahun, para analis memperingatkan agar tidak terlalu banyak membaca pergerakan tersebut.
Baca Juga:Â Dolar AS Sedikit Menguat, Investor Harap Suku Bunga Fed Segera Dinaikan
"Pada saat-saat seperti ini kami berdagang secara sangat teknis karena investor jangka pendek mencoba mencari keuntungan final akhir tahun," Kepala Valas Global Jefferies, Brad Bechtel, dikutip dari Antara, Kamis (30/1/2021).
Aliran valas, kata dia, telah berada di sisi yang lebih ringan dari biasanya di akhir bulan. Hal ini menguatkan pandangan bahwa sebagian besar aliran terjadi minggu lalu atau bahkan lebih cepat.
Sentimen investor telah didukung dalam beberapa hari terakhir oleh tanda-tanda varian Omicron, sementara menyebabkan lonjakan kasus ke rekor tertinggi di banyak negara, tidak mengarah ke penguncian baru yang meluas.
Baca Juga:Â Dolar AS Melemah Tipis Jelang Libur Natal
Otoritas kesehatan AS mempersingkat waktu isolasi yang direkomendasikan untuk warga Amerika dengan kasus Covid-19 tanpa gejala menjadi lima hari dari panduan sebelumnya 10 hari.
Mata uang yang sensitif terhadap risiko seperti dolar Australia, Selandia Baru dan Kanada, lebih tinggi, sementara saham beragam.