JAKARTA - Bursa saham AS, Wall Street berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis. Padahal pada awal sesi perdagangan, pasar saham berada di rekor tertinggi karena data ekonomi Amerika Serikat (AS), termasuk klaim mingguan untuk tunjangan pengangguran yang turun.
Mengutip Reuters, Jumat (31/12/2021), Dow Jones Industrial Average turun 90,55 poin atau 0,25% menjadi 36.398,08. S&P 500 kehilangan 14,33 poin atau 0,30% menjadi 4.778,73 dan Nasdaq Composite turun 24,65 poin atau 0,16%, menjadi 15.741,56.
Baca Juga:Â Dow Jones dan S&P 500 Cetak Rekor, Nasdaq Turun Tipis
Dengan satu hari perdagangan tersisa, S&P 500 mengakhiri tahun lebih dari 27% lebih tinggi. Nasdaq naik sekitar 23% dan kenaikan tahunan Dow hanya sedikit 20%. Masing-masing indeks utama Wall Street bersiap untuk lonjakan tiga tahun tertajam sejak 1997- 1999.
Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS mencatat jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim pengangguran turun ke 198.000. Padahal Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan aplikasi mingguan akan naik menjadi 208.000.
Baca Juga:Â Wall Street Dibayangi Sentimen Negatif Kasus Omicron
Dalam data kuat AS lainnya, indeks manajer pembelian (PMI) Chicago menghasilkan 63,1, peningkatan bulanan 1,3 poin dan 1,1 poin di atas konsensus. Angka PMI di atas 50 menandakan aktivitas yang diperluas selama bulan sebelumnya.
Ekuitas telah reli baru-baru ini di beberapa volume perdagangan tertipis yang pernah dilihat bursa saham AS karena liburan. Investor didorong oleh semakin banyak bukti bahwa varian Omicron menyebabkan infeksi COVID-19 yang tidak terlalu parah daripada strain Delta.