Ada pula, sektor keuangan karena sepanjang masa pandemi hingga kini terjadi perubahan pola belanja maupun pola pengeluaran masyarakat. Dimana ada pengeluaran yang sebelum pandemi itu tidak ada, berganti ada. Sebaliknya, ternyata juga ada yang justru pengeluarannya menurun.
Hal tersebut menjadi alasan terdapat golongan masyarakat yang memiliki pemasukan lebih (surplus) daripada kebutuhannya. Dirinya pun menambahkan biasanya surplus keuangan ini sebelum pandemi digunakan untuk kebutuhan yang sifatnya entertainment/hiburan/staycation.
Dengan demikian, ketika terjadinya surplus masyarakat mulai terbiasa dengan adaptasi digital. Semakin sering seseorang menggunakan aplikasi keuangan, tingkat kesadaran mengelola uang pun bisa menjadi pemicu.
“Dengan adanya surplus tadi, maka berbagai kebutuhan atau layanan yang memungkinkan yang memudahkan orang untuk menyimpan uangnya atau mengembangkan dananya juga mengalami peningkatan demand di tahun 2022,” imbuh dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)