NEW YORK - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin. Dolar menguat didorong data ketenagakerjaan dan perkiraan tentang seberapa cepat Federal Reserve menaikkan suku bunga.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya naik 0,2% pada 95,993. Indeks dolar tetap mendekati level tertinggi 16-bulan yang disentuh pada akhir November.
Dolar didukung laporan ketenagakerjaan yang menunjukkan pasar kerja AS mendekati lapangan kerja maksimum.
Baca Juga:Â Dolar AS Menguat, Kenaikan Suku Bunga Fed Masih Jadi Sorotan
"Sejumlah perusahaan keuangan merevisi perkiraan Fed mereka setelah laporan NFP (nonfarm payrolls) pada Jumat," Kepala Valas Global Jefferies, Brad Bechtel, dikutip dari Antara, Selasa (11/1/2022).
"Dengan tingkat pengangguran di bawah 4,0%, The Fed mungkin dapat menyatakan pekerjaan mereka tentang ketenagakerjaan 'selesai' yang memang membuat kami berpotensi untuk periode tapering yang lebih cepat," kata Bechtel.
Goldman Sachs memperkirakan The Fed menaikkan suku bunga empat kali tahun ini dan memulai proses pengurangan ukuran neracanya secepatnya pada Juli. Bank investasi, yang sebelumnya memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga pada Maret, Juni dan September, sekarang memperkirakan kenaikan lagi pada Desember.
Baca Juga:Â Dolar AS Memperpanjang Penurunan di Awal Perdagangan 2022
Menurut FedWatch CME, JP Morgan dan Deutsche Bank juga memperkirakan pengetatan agresif kebijakan moneter AS. Pedagang telah memperkirakan peluang 80% kenaikan suku bunga pada Maret,
Imbal hasil obligasi pemerintah yang meningkat ke level tertinggi dalam hampir dua tahun pada Senin (10/1/2022). Hal ini juga mendukung greenback.
Pedagang telah meningkatkan taruhan untuk kenaikan suku bunga tahun ini setelah risalah bank sentral AS dari pertemuan Desember menyatakan kenaikan suku bunga lebih awal dari perkiraan dan kemungkinan Fed dapat memotong kepemilikan obligasi lebih cepat dari yang diperkirakan banyak orang.